Hasil tes laboratorium dan forensik terhadap barang bukti kematian tiga warga Rusia, Alexander Poltorak Meksandre 50 tahun, Voronin Sergei, 55 tahun, dan Koronov Viktor Sapanov 55 tahun menunjukkan mereka tewas karena keracunan methanol. "Isi lambung, ginjal, hepar dan paru bagian kiri-kanan, mengandung methanol" kata Brigadir Jenderal Budiono, Kepala Pusat Laboratorium dan Forensik Mabes Polri, Rabu 15 September 2010.
Methanol ditemukan tim forensik di tubuh ketiga warga Rusia perakit Sukhoi SU 27 SKM itu. Di kalangan masyarakat luas, Methanol dikenal sebagai spirtus. Tim forensik meneliti 24 barang bukti berupa 16 obat padat seperti pil, empat cairan, dan empat organ dalam korban.
Menurut Budi, sesuai literatur laboratorium dan forensik, methanol dengan konsentrasi satu persen dalam darah berakibat sangat fatal. Untuk orang yang memiliki fisik kuat akan berdampak pada kebutaan permanen. Sedangkan kandungan methanol yang ditemukan tim adalah 2 banding 1 antara methanol dan ethanol. "Jadi methanol lebih banyak. Kalau satu persen sudah fatal, kebutaan permanen, berarti kandungannya lebih satu persen."
Selain menemukan puluhan obat, tim juga menyelidiki dua jenis minuman yang dikemas dalam kantung plastik. "Plastik pertama berisi minuman bercampur methanol, satu lagi belum dicampur."
Mengenai dia warga Rusia yang Selasa kemarin ikut dilarikan ke rumah sakit, Budiono mengatakan gejala yang mereka derita sama dengan tiga warga Rusia yang telah tewas. Namun keadannya saat ini sudah membaik. "Gejalanya mual, muntah, dan sesak nafas. Tapi kadarnya methanolnya sedikit dan sekarang sudah sembuh setelah jalani terapi, sembuh," kata dia.
No comments:
Post a Comment