Data supply energi di Indonesia juga masih menjadi suatu kendala, di salah satu situs LIPI (lihat disini) menyebutkan bahwa struktur penyediaan energi listrik di Indonesia sebagai berikut
Sumber Energi | 1990 | 2000 | 2010 | |||
MW | persen | MW | persen | MW | persen | |
Batubara Gas Minyak Solar Panas Bumi Air Biomass Lain-lain (Surya Angin) | 1.930 3.530 2.210 11.020 170 2.850 270 20 | 8.8 16.0 10.0 50.1 0.8 13.0 1.2 0.1 | 10.750 7.080 1.950 9.410 500 7.720 290 160 | 28.4 18.7 5.2 24.8 1.3 20.4 0.8 0.4 | 28.050 14.760 320 4.060 430 10.310 460 370 | 35.3 21.5 0.5 5.9 0.6 15.0 0.7 0.5 |
Total | 22.000 | 100.0 | 37.860 | 100.0 | 68.760 | 100.0 |
Apa yang dapat dilihat adalah data statis, bukan statistik, tapi statis, Data tersebut adalah data perkiraan dan bukan data valid, sementara kita semua membutuhkan data yang bersifat dinamis. Apakah anda semua tahu bahwa energi itu pada hakikatnya dinamis, akan selalu berubah seiring waktu baik supply maupun demand?
Saya ingin suatu saat, ada terobosan akan manajemen data energi di pemerintahan, tidak harus melakukan riset untuk mengakses data ini. Saya tahu infrastruktur yang ada pasti memadai untuk membuat suatu data center, dan alangkah baiknya bila publik bisa mengakses berapa kapasitas energi yang sudah dikelola dan berapa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Buang jauh-jauh pikiran tidak sehat mengenai kerahasiaan data, sedangkan data militer saja bisa diakses, sesungguhnya data mengenai energi adalah untuk menunjang kesejahteraan, sama halnya dengan data ketersediaan pangan, ketersediaan fasilitas kesehatan dan data kependudukan. Semua sama pentingnya.
Anda yang membaca ini, baik anda seorang peneliti, ilmuwan, insinyur dengan latar belakang teknik, seorang pengusaha, seorang investor pasti sependapat dengan saya. Atau ada yang berpendapat berbeda.
Semoga harapan saya didengar dan dapat diwujudkan.
No comments:
Post a Comment